Rabu, 02 November 2016

Kabupaten Kendal

Kabupaten Kendal

Kabupaten Kendal
ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦑꦼꦤ꧀ꦝꦭ꧀
Locator kabupaten kendal.png
Peta lokasi Kabupaten Kendal
ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦑꦼꦤ꧀ꦝꦭ꧀
Koordinat: 109°40' - 110°18' BT dan 6°32' - 7°24' LS
Provinsi Jawa Tengah
Dasar hukum UU No. 13/1950
Tanggal Peresmian 28 Juli 1605
Ibu kota Kota Kendal
Pemerintahan
 - Bupati Dr. Mirna Annisa, M.si
 - DAU Rp788.134.078.000.-(2013)[1]
Luas 1.002,23 km2
Populasi
 - Total 900.313 jiwa (SP2010)
 - Kepadatan 898,31 jiwa/km2
Demografi
 - Kode area telepon 0294
Pembagian administratif
 - Kecamatan 20
 - Kelurahan 285
Simbol khas daerah
 - Flora resmi Kendal[2]
 - Fauna resmi Ayam[3]
 - Situs web www.kendalkab.go.id
Kabupaten Kendal (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦑꦼꦤ꧀ꦝꦭ꧀, Latin: Kendhal) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Kendal dan masuk dalam Wilayah Metropolitan Kedungsapur yang merupakan Wilayah Metropolitan terbesar keempat setelah Jabodetabek, Gerbangkertosusila, dan Bandung Raya. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kota Semarang dan Kabupaten Semarang di timur, Kabupaten Temanggung di selatan, serta Kabupaten Batang di barat. Kendal juga dikenal dengan Kota Santri karena terdapat ribuan Ponpes terutama di Kecamatan Kaliwungu dan juga dikenal dengan Kota Seni dan Budaya.






























































Sejarah

Umum

Nama Kendal diambil dari nama sebuah pohon yakni Pohon Kendal. Pohon itu pada mulanya tidak ada yang tahu namanya tetapi ketika Pakuwojo bersembunyi di pohon itu di dalam pohon itu terang benderang akhirnya pohon itu dinamakan pohon Qondhali yang berarti penerang dan akhirnya daerah tempat pohon itu dinamakan Qondhali karena orang Jawa tidak fasih berbahasa Arab maka jadi Kendal. Pohon yang berdaun rimbun itu sudah dikenal sejak masa Kerajaan Demak pada tahun 1500 - 1546 M yaitu pada masa Pemerintahan Sultan Trenggono. Pada awal pemerintahannya tahun 1521, Sultan Trenggono pernah memerintah Sunan Katong untuk memesan Pusaka kepada Pakuwojo.
Peristiwa yang menimbulkan pertentangan dan mengakibatkan kematian itu tercatat dalam Prasasti. Bahkan hingga sekarang makam kedua tokoh dalam sejarah Kendal yang berada di Desa Protomulyo Kecamatan Kaliwungu itu masih dikeramatkan masyarakat secara luas. Menurut kisah, Sunan Katong pernah terpana memandang keindahan dan kerindangan pohon Kendal yang tumbuh di lingkungan sekitar. Sambil menikmati pemandangan pohon Kendal yang tampak "sari" itu, Dia menyebut bahwa di daerah tersebut kelak bakal disebut "Kendalsari". Pohon besar yang oleh warga masyarakat disebut-sebut berada di pinggir Jalan Pemuda Kendal itu juga dikenal dengan nama Kendal Growong karena batangnya berlubang atau growong.
Dari kisah tersebut diketahui bahwa nama Kendal dipakai untuk menyebutkan suatu wilayah atau daerah setelah Sunan Katong menyebutnya. Kisah penyebutan nama itu didukung oleh berita-berita perjalanan Orang-orang Portugis yang oleh Tom Peres dikatakan bahwa pada abad ke 15 di Pantai Utara Jawa terdapat Pelabuhan terkenal yaitu Semarang, Tegal dan Kendal. Bahkan oleh Dr. H.J. Graaf dikatakan bahwa pada abad 15 dan 16 sejarah Pesisir Tanah Jawa itu memiliki yang arti sangat penting.

Sejarah Berdirinya Kabupaten Kendal

Adalah seorang pemuda bernama Joko Bahu seorang abdi dalem kerajaan Mataram. Joko Bahu dikenal sebagai seorang yang mencintai sesama dan pekerja keras hingga Joko Bahu pun berhasil memajukan daerahnya. Atas keberhasilan itulah akhirnya Sultan Agung Adi Prabu Hanyokrokusumo mengangkatnya menjadi Bupati Kendal bergelar Tumenggung Bahurekso. Selain itu Tumenggung Bahurekso juga diangkat sebagai Panglima Perang Mataram pada tanggal 26 Agustus 1628 untuk memimpin puluhan ribu prajurit menyerbu VOC di Batavia. Pada pertempuran tanggal 21 Oktober 1628 di Batavia Tumenggung Bahurekso beserta ke dua putranya gugur sebagai Kusuma Bangsa. Dari perjalanan Sang Tumenggung Bahurekso memimpin penyerangan VOC di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1628 itulah kemudian dijadikan patokan sejarah lahirnya Kabupaten Kendal.
Perkembangan lebih lanjut dengan momentum gugurnya Tumenggung Bahurekso sebagi penentuan Hari jadi dinilai beberapa kalangan kurang tepat. Karena momentum tersebut merupakan sejarah kelam bagi seorang tokoh yang bernama Bahurekso. Sehingga bila tanggal tersebut diambil sebagai momentum hari jadi dikhawatirkan akan membawa efek psikologis. Munculnya istilah "gagal dan gugur" dalam mitologi Jawa dikawatirkan akan membentuk bias-bias kejiwaan yang berpengaruh pada perilaku pola rasa, cipta dan karsa warga Kabupaten Kendal, sehingga dirasa kurang tepat jika dijadikan sebagai pertanda awal mula munculnya Kabupaten Kendal.
Dari Hasil Seminar yang diadakan tanggal 15 Agustus 2006, dengan mengundang para pakar dan pelaku sejarah, seperti Prof. Dr. Djuliati Suroyo (guru besar Fakultas sastra Undip Semarang), Dr. Wasino, M.Hum (dosen Pasca Sarjana Unnes) H. Moenadi (Tokoh Masyarakat Kendal dengan moderator Dr. Singgih Tri Sulistiyono. serta setelah diadakan penelitian dan pengkajian secara komprehensip menyepakati dan menyimpulkan bahwa momentum pengangkatan Bahurekso sebagai Bupati Kendal, dijadikan titik tolak diterapkannya hari jadi. Pengangkatan bertepatan pada 12 Rabiul Awal 1014 H atau 28 Juli 1605. Tanggal tersebut persis hari Kamis Legi malam jumat pahing tahun 1527 Saka. Penentuan Hari Jadi ini selanjutnya ditetapkan melalui Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Kendal Nomor 20 Tahun 2006, tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah no 20 Tahun 2006 Seri E nomor 15). Sejarah Kendal juga terdapat di perpustakaan Leiden University ,Leiden, Belanda

Pemerintahan Kabupaten Kendal sekarang dan zaman dulu

Kaliwungu pernah berjaya sebagai pusat pemerintahan sejak awal berdirinya Kabupaten Kendal. Namun karena kondisi perpolitikan di pusat Mataram pada waktu itu dan adanya pertimbangan untuk perkembangan pemerintahan, menyebabkan pusat pemerintahan tersebut pindah ke Kota Kendal hingga sekarang. Sehingga akhirnya Kaliwungu hanya digunakan untuk tempat tinggal kerabat Ayah Bupati yang sering disebut sebagai Kasepuhan. Sedangkan pemerintahannya dijadikan sebagai daerah administrasi yaitu Distrik Kaliwungu.

Bupati Kendal

  • Tumenggung Bahurekso 1605 -1629
  • Raden Ngabehi Wiroseco 1629 -1641
  • Raden Ngabehi Mertoyudo 1641 -1649
  • Raden Ngabehi Wongsodiprojo 1649 -1650
  • Raden Ngabehi Wongsowiroprojo (putra dari Raden Ngabehi Wongsodiprojo) 1650 -1661
  • Raden Ngabehi Wongsowirosroyo (putra dari Raden Ngabehi Wongsowiroprojo) 1661 -1663
  • Tumenggung Singowijoyo I atau Singowonggo(putra dari Raden Ngabehi Wongsowirosroyo)1663 -1668
  • Tumenggung Mertowijoyo I (putra dari Tumenggung Singowijoyo I) 1668 -1700
  • Tumenggung Mertowijoyo II (adik dari Tumenggung Singowijoyo I) 1700 -1725
  • Tumenggung Mertowijoyo III (putra dari Tumenggung Mertowijoyo I) 1725 -1739
  • Tumenggung Singowijoyo II (Putra kedua Tuemnggung Singowijoyo I) 1739 -1754
  • Tumenggung Soemonegoro I (putra dari adipati Soerohadimenggolo ,adipati Semarang) 1755 -1780
  • Tumenggung Soemonegoro II (putra dari Tumenggung Soemonegoro I) 1780 -1785
  • Tumenggung Soerohadinegoro II (putra kedua dari Tumenggung Soemonegoro I) 1785 -1796
  • Pangeran Ario Prawirodiningrat I 1796 -1813
  • Pangeran Ario Prawirodiningrat II Putra Bupati Pangeran Ario Prawirodiningrat I (Bupati terakhir Kendal dengan Pusat Pemerintahan masih di Kaliwungu) 1813 -1830
  • Raden Tumenggung Purbodiningrat Menantu Bupati P. Ario Prawirodingrat II 1832 -1850.
  • Kyai Tumenggung Purbodiningrat Asal Gresik. 1832 -1850.
  • Pangeran Ario Notohamiprojo 1857 -1891.
  • Raden Mas kamal Notonegoro asal desa Cepiring 1891-1911
  • Patih Raden Cokro Hadisastro Menantu Bupati Jepara Sosrodiningrat / Ipar R.A. Kartini (menjalankan pemerintahan sementara karena Bupati meninggal dunia) 1911-1914.
  • Raden Mas Adipati Ario Notohamijoyo atau Raden Mohammad Putra RM. Ario Notonegoro 1914 -1938
  • Raden Patih Notomudigdo memegang jabatan sementara karena Bupati Raden Mas Adipati Ario Notohamijoyo memasuki masa pensiun. 1938.
  • Raden Mas saddin Purbonegoro asal desa Cepiring 1939 -1942
  • Patih Raden Mas Kusuma Hudoyo 1942 -1945
  • Sukarmo Putra Lurah Ketapang Kendal. (Anggota Sanggiin diangkat dalam masa Revolusi Rakyat Kendal. 1945 -1949
  • R. Ruslan Masa Agresi Belanda 1949
  • R. Prayitno Partodijoyo Patih dari Pekalongan 1950 -1956
  • R. Soedjono Bupati Blora 1957-1960
  • Staf Kantor Gubernur - R. Abdul Rahman - R. Gondo Pranoto
  • R. Salatun Wedono Weleri Kendal 1960 -1966
  • Mayor Sunardi 1966 -1967
  • Letkol RM. Suryo Suseno 1967 - 1972
  • Drs. Abdus Saleh Ronowidjoyo Asal Madura 1972 - 1979
  • Drs. Herman Sumarmo Sekwilda Ka. Tegal 1979 - 1984
  • Sudono Yusuf, BA 1984 -1989
  • Sumojo Hadiwinoto, SH 1989 - 1998
  • Drs. Djoemadi 1999
  • Hendy Boedoro , SH. M.Si 2000 - 2007
  • Dra. Hj. Siti Nurmarkesi (Bupati), Pelantikan 22 Juli 2009-2010
  • Dr. Hj. Widya Kandi Susanti 2010-2015
  • dr. Mirna Anissa, M.si 2015-2020

Geografi

Kondisi geografis

Kabupaten Kendal terletak pada 109°40' - 110°18' Bujur Timur dan 6°32' - 7°24' Lintang Selatan. Batas wilayah administrasi Kabupaten Kendal meliputi :
Utara Laut Jawa
Selatan Kabupaten Semarang dan Kabupaten Temanggung
Barat Kabupaten Batang
Timur Kota Semarang
Jarak terjauh wilayah Kabupaten Kendal dari Barat ke Timur adalah sejauh 40 Km, sedangkan dari Utara ke Selatan adalah sejauh 36 Km.
Kabupaten Kendal dan terletak 25 km di sebelah barat Kota Semarang Kendal dilalui jalan Pantura (jalan negara) yang menghubungkan Jakarta-Semarang-Surabaya. Kendal mempunyai luas wilayah sebesar 1.002,23 Km2 untuk daratan dan luas wilayah sebesar 313,20 Km2 totalnya seluas 1315,43 Km2 yang terbagi menjadi 20 Kecamatan dengan 265 Desa serta 20 Kelurahan.
Kabupaten Kendal mempunyai pantai sepanjang 41,0 Km2,terbentang di 25 Kelurahan/Desa yaitu desa Mororejo,Wonorejo (Kecamatan Kaliwungu), kemudian Desa Purwokerto,Turunrejo (Kecamatan Brangsong),kemudian Kelurahan Banyutowo,Karangsari,Bandengan,Balok,Kalibuntu (Kecamatan Kendal),kemudian Desa Wonosari,Kartika Jaya,Pidodo Wetan,Pidodo Kulon (Kecamatan Patebon),kemudian Desa Margorejo,Korowelang Anyar,Korowelang Kulon,Kalirandu Gede,Kali Ayu,Juwiring,Sidomulyo (Kecamatan Cepiring),selanjutnya Desa Kali Rejo,Tanjung Mojo, Jungsemi,Sendang Kulon (Kecamatan Kangkung),serta Desa Sendang Sikucing,Gempol Sewu (Kecamatan Rowosari).

Kondisi topografi

Secara umum, wilayah Kabupaten Kendal terbagi menjadi 2 (dua) daerah dataran, yaitu daerah dataran rendah (pantai) dan daerah dataran tinggi (pegunungan). Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0 - 10 meter dpl, yang meliputi Kecamatan :
  1. Weleri.
  2. Rowosari.
  3. Kangkung.
  4. Cepiring.
  5. Gemuh.
  6. Ringinarum.
  7. Pegandon.
  8. Ngampel.
  9. Patebon.
  10. Kendal, Kendal.
  11. Brangsong.
  12. Kaliwungu, Kendal.
Wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan merupakan daerah dataran tinggi yang terdiri atas tanah pegunungan dengan ketinggian antara 10 - 2.579 meter dpl, meliputi Kecamatan :
  1. Plantungan.
  2. Pageruyung.
  3. Sukorejo.
  4. Patean.
  5. Boja.
  6. Limbangan.
  7. Singorojo.
  8. Kaliwungu Selatan.

Kondisi iklim dan curah hujan

Mengingat wilayah Kabupaten Kendal yang terbagi menjadi 2 (dua) daerah dataran, maka kondisi tersebut memengaruhi kondisi iklim wilayah Kabupaten Kendal. Wilayah Kabupaten Kendal bagian utara yang didominasi oleh daerah dataran rendah dan berdekatan dengan Laut Jawa, maka kondisi iklim di daerah tersebut cenderung lebih panas dengan suhu rata-rata 27 °C. Sedangkan wilayah Kabupaten Kendal bagian selatan yang merupakan daerah pegunungan dan dataran tinggi, kondisi iklim di daerah tersebut cenderung lebih sejuk dengan suhu rata-rata 25 °C.

Pembagian administratif

Kabupaten Kendal terdiri atas 20 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 265 desa dan 20 kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Kendal.
Di samping Kendal, kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah Kaliwungu dan Weleri.
Kaliwungu (Basis Keagamaan)
Kota ini tak pernah sepi dari kehidupan keislaman. Banyak pesantren dengan santri dari berbagai kota dari berbagai wilayah negeri. Kota ini selalu khas dengan berlalulalangnya orang-orang yang berpakaian muslim, dengan sarung dan penutup kepala (peci atau kerudung) dengan Al Quran dan atau kitab-kitab tertentu ditangan. Selain itu alunan ayat-ayat suci Al Quran senantiasa menggema sepanjang hari di hampir setiap sudut kotanya.
Weleri (Basis Perdagangan)
Kota paling barat Kabupaten ini memang tak pernah sepi dari perdagangan. Kota ini menjadi transit dan tujuan dari para pedagang dari seluruh penjuru Kabupaten bahkan Wilayah Indonesia. Dengan fasilitas transportasi (adanya 2 terminal dan 1 Stasiun KA)dan fasilitas komunikasi yang lebih lengkap daripada kecamatan lainnya, Weleri berkembang menjadi sebuah kota yang ramai dan mudah untuk diakses. Selain itu, secara sosial, dengan adanya para pedagang dari Klaten-Solo yang membentuk suatu perkampungan khusus (Kampung Solo),perkampungan tersebut terletak di dukuh Kedonsari Kelurahan Penyangkringan. Dari pengaruh perubahan sosial inilah menjadikan weleri sebagai kecamatan yang perkembangan perdagangan semakin pesat dengan ditandai banyaknya pasar tradisonal, sampai saat ini terdapat 3 pasar besar yang terletak dijantung Kecamatan Weleri

Transportasi


pintu gerbang kota Kendal.
Kendal berada di jalur pantura yang sangat ramai. Angkutan umum antarkota pada umumnya dilayani oleh bus. Kendal juga dilintasi jalur kereta api, ada tiga stasiun (Weleri, Kalibodri dan Kaliwungu) dengan stasiun terbesarnya Weleri. Kebanyakan kereta api jarak jauh tidak singgah di stasiun ini .

Olahraga

Kabupaten Kendal memiliki klub sepak bola yaitu Persik Kendal yang bermarkas di Stadion Bahurekso

Pendidikan

Sektor pendidikan di Kabupaten Kendal terdiri dari berbagai macam. Dari mulai pendidikan formal, informal, dan non formal. Hampir disetiap Kecamatan terdapat sarana dan prasarana pendidikan. Terkait dengan pendidikan fomalnya, di Kabupaten ini telah memiliki ratusan TK dan Sekolah Dasar atau yang sederajat. Demikian pula dengan SMP atau yang sederajat, semua kecamatan di kabupaten ini terdapat SMP atau yang sederajat. Demikian pula dengan pendidikan menengah. Di Kabupaten kendal pada awal tahun 2008 memiliki 30 SMA yang terdiri dari 14 SMA Negeri dan 16 SMA Swasta. Berdasarkan program yang dibuka dari 30 sekolah terdapat 4 sekolah yang memiliki program lengkap IPA, IPS dan Bahasa adalah : (1) SMA 1 Kendal, (2) SMA 1 Boja, (3) SMA 1 Weleri, dan (4) SMA 1 Sukorejo. Sedangkan pendidikan menengah kejuruan (SMK) memiliki 22 SMK yang terdiri dari 5 SMK Negeri dan 13 SMK Swasta dan 2 SMK kelas jauh di Pondok pesantren.
Untuk tingkat sekolah menengah pertama di kabupaten kendal memililik SMP yang berstatus RSBI yaitu Rintisan Sekolah Berstandar Internasional. SMP RSBI di kabupaten Kendal ada dua yaitu : (1) SMP Negeri 1 Weleri dan (2) SMP Negeri 2 Kendal
SMA Negeri/swasta:
SMK Negeri/Swasta:
MA/MAS Negeri/Swasta
Kabupaten Kendal juga memiliki beberapa universitas atau perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta antara lain:
  • UNISKA (Universitas Islam Kendal) Jl.Soekarno Hatta No.99 Kendal
  • AKBID AKU Jl.Soekarno Hatta No.99 Kendal
  • AKBID PEMKAB KENDAL Jl.Laut 21 Kendal
  • STIT Muhamaddiyah Kendal]](Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Jl.Pemuda No.75 Kendal
  • STIK (Sekolah Tinggi Islam Kendal) Jl.Soekarno Hatta Jambe Arum Kendal
  • STIKES Kendal (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan) Jl.Laut No.31 Kendal
  • AKPER Muhamaddiyah Kendal (Akademi Keperawatan) Jl.Ar Rahman No.18 Ngasinan Weleri Kendal

Kependudukan

Penduduk Kabupaten Kendal adalah semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Kabupaten Kendal selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk menetap.
Jumlah penduduk Kabupaten Kendal Tahun 2004 sebanyak 899.211 jiwa, yang terdiri dari 443.974 (49,34%) penduduk laki-laki dan sebanyak 455.237 (50,66%) penduduk perempuan.

Kesehatan

  • RSUD Dr.H Soewondo Kendal Jl.Laut No.21 Kendal
  • Rumah Sakit Umum Haji Jl.Soekarno Hatta No.40 Kendal
  • RSI Weleri Kendal Jl.Ar Rahmah No.17A Weleri Kendal
  • RS Baitul Hikmah

Budaya dan Adat

Kabupaten Kendal kaya dengan kegiatan budaya baik yang bersifat tradisional maupun agamis seperti Syawalan Kaliwungu (event ini sudah terkenal hampir diseluruh Pulau Jawa), Tari Rodhat, Sedekah Laut Tanggul Malang, Pesta Laut Tawang dan Pantai Bandengan. Disamping itu terdapat beberapa makam dari tokoh-tokoh adat maupaun penyebar Agama Islam di antaranya adalah Makam Pangeran Djuminah, Kyai Asyari, Sunan Katong, Paku Wojo yang terletak di Kecamatan Kaliwungu, Makam Pangeran Benowo di Kecamatan Pegandon dan Makam Kyai Seapu di Kecamatan Boja. Di cepiring juga ada pasar cepiring dan berbagai macam padagang di antara toko sepeda BMS yang dari dulu sudah ada di sana.

Pakaian Adat Kendal

Putra: Blangkon model Mataram mondol trepes, jebeh nutup telinga. Busana bagian atas menggunakan beskap Sutowijayan (bagian depan nutup ke kanan dan jatuh lurus kebawah dengan 3 saku, bagian belakang landung dan belahan disamping kiri dan kanan). Bagian bawah menggunakan nyamping/kain pesisiran menggunakan sabuk, epek timang, memakai keris/duwung, dan menggunakan selop tertutup.
Putri: Sanggul khas Kendal, rambut disasak dan dirapikan seperti halnya membuat sanggul jawa dan bagian samping kanan dan kiri dibentuk mepet telinga (tanpa sunggar). Kemudian untuk bentuk sanggulnya menggunakan sanggul Jawa Solo ukuran kecil dengan 3 tusuk konde model lingkar.

Tari Rodhat

Tari Rodhat/Lengguk, merupakan tari pergaulan yang bersifat massal yang diiringi alat musik terbang (semacam rebab) dengan lagu lagu pujian kepada Allah SWT seperti Sholawatan dan Qosidahan.

Opak Abang

Opak Abang, merupakan akronimis dari kata kethoprak dan terbang. Artinya pertunjukan drama tradisional (kethoprak) yang diiringi musik dengan dominasi terbang. Kesenian ini berbasis pada drama tradisional yang menampilkan cerita-cerita babat dan legenda maupun cerita rekaan yang berkubang pada persoalan pada persolan humanistic. Karakteristik yang paling menonjol pada kesenian ini disamping iringan musiknya yang menggunakan instrumen perkusi terbang, kustumnya yang khas yang berupa sarung dan peci. Hal ini memberikan tanda bahwa kesenian ini berbasis akrab dengan kondisi kemasyarakatan disekitarnya.

Simthud Dhuror

Simthud Dhuror, merupakan salawatan untuk memuji junjungan Nabi Muhammad. Kalau di bulan Rabiul Awal (Maulud) diadakan Safari maulud, yaitu acara mauludan secara berkeliling/bergilir di penjuru kota/kabupaten.

Kuliner Khas Kendal

Makanan

  • Momoh
  • Sate Bumbon
  • Rica Rica Menthog
  • Bebek Ijo
  • Soto Kendal
  • Pecel Kembang Turi
  • Bandeng Tanpa Duri (Tandu)
  • Mangut Lele
  • Brongkos
  • Telur Ikan Mimi
  • Panggang Ikan Klayar
  • Mangut Kepala Ikan Manyung

Minuman

  • Bir Jawa
  • Kopi Cacaban

Oleh oleh

  • Kerupuk Petis
  • Kerupuk Rambak
  • Kerupuk Tayammum (Goreng Wedi)
  • Spesial Gulali Khas Kendal
  • Olahan Jambu Getas Merah
  • Emping Bandeng
  • Abon Bandeng Cabut Duri
  • Stik Balado Pedas
  • Kerupuk Duri Bandeng
  • Krecek Ketan Bandeng Cabut Duri
  • Sumpil
  • Ondal Andil

Even

Pariwisata

Salah satu objek wisata terkenal di Kabupaten Kendal adalah Curug Sewu, yakni air terjun tiga tingkat setinggi 80 meter, terletak di Kecamatan Patean (perbatasan dengan Kabupaten Temanggung).

Wisata Alam

Beberapa objek pariwisata lain di Kabupaten Kendal:
  • Pemandian air panas Gonoharjo Nglimut di lereng Gunung Ungaran
  • Pantai Muara Kencan di Kecamatan Patebon
  • Pantai Ngebum di Kecamatan Kaliwungu
  • Pantai Sendang Sekucing di Kecamatan Rowosari.
  • Agrowisata kebun teh Medini di Kecamatan Limbangan, dimana tampak pemandangan Kota Semarang dari atas di Gunung Ungaran yang berketinggian 2.100 meter
  • Goa Kiskendo di Kecamatan Singorojo; goa ini mempunyai legenda tentang Mahesa Sura dan Lembu Sura serta Sugriwa dan Subali
  • Kolam Renang Boja di Kecamatan Boja. Di tempat ini ada tersedia dua kolam yaitu kolam olympic dan kolam untuk anak anak. Wisata ini .berada di pusat Kecamatan Boja.
  • Agrowisata Sekatul. Terletak di Kecamatan Limbangan, sekitar 30 km ke arah selatan dari Kendal. Terdapat perkebunan buah stroberi dan buah-buahan lainnya, pemancingan, serta taman bermain untuk anak anak.
  • Srendeng Agrowisata. Terletak di Desa Curugsewu, Kecamatan Patean, merupakan wisata Agro berbasis pendidikan terdiri dari Wisata Kebun, Peternakan, Pertanian, Outbound, Mebel dan village tour.
  • Curug Semawur di Desa Blumah Kecamatan Plantungan
  • Curug Penglebur Gongso di Desa Gondang Limbangan
  • Agrowisata Ngebruk Patean Surga Buah Unggul di Sidokumpul Patean
  • Pantai Cahaya/The Sea. Penangkaran Satwa Langka sejenis mamalia air,juga ada Dholpin Therapy pengobatan dengan media lumba-lumba
  • Desa Wisata Cacaban. Terletak di desa Cacaban Singorojo Kendal
  • Sekartama Water Land di Weleri wisata air yang mengusung konsep keluarga dilengkapi dengan Foodcourt/pusat makanan dan jajanan.

Wisata Religi

Beberapa objek wisata religi di Kabupaten Kendal:
  • Makam Sunan Bromo di Bebengan Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
  • Makam Kyai Mandurorejo (bupati Pekalongan I) Protomulyo Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal
  • Makam Wali Gembyang di Patukangan Kota Kendal
  • Makam Wali Joko di Komplek Masjid Agung Kendal
  • Makam Wali Hadi di Komplek Masjid Agung Kendal
  • Makam Pangeran Djoeminah di Kaliwungu
  • Makam Tumenggung Mertowijoyo (bupati Kendal VIII / Kyai Kendil Wesi) di Sukolilan Patebon Kendal
  • Makam Sunan Abinowo di Pekuncen Pegandon
  • Makam Kyai Asy'ari di Kaliwungu
  • Makam Petilasan Krapyak di Jatirejo Ngampel Kendal
  • Makam Pengeran Benowo di Pekuncen Pegandon Kendal
  • Peziarahan Gua Bunda Maria Ratu Besokor di Kecamatan Weleri

Potensi

Rencana

  • Taman Patung Barongan Kendal
Membangun Taman Kota pada bagian tengah taman tersebut dibangun Patung Barongan khas Kendal yaitu Barong Loreng Gonteng, seperti Kota Semarang memiliki Taman Pandanaran yang terdapat Patung Warak ngendok (sejenis barongan Khas Kota Semarang) yang dihiasi tanaman bunga dan pohon hias..

Tokoh Terkenal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar